BTS USO dan Kisah Bawa Internet ke Wilayah 3T

BTS USO dan Kisah Bawa Internet ke Wilayah 3T Ilustrasi BTS. (CNN Indonesia/Agnes Savithri)

 Sebagai negara dengan bentuk kepulauan, Indonesia memiliki tantangan tersendiri untuk meratakan koneksi internet. Biaya yang tidak murah dan kawasan yang sulit dijangkau menjadi tantangan para operator seluler 'menyebarkan' internet.

Pasalnya, sebagian besar wilayah pun masih belum tersentuh oleh infrastruktur seperti jalan raya atau listrik. Pemerintah sendiri memiliki program Universal Service Obligation atau USO yang mengharuskan operator menyetor 1,25 persen dari pendapatan kotor kepada pemerintah.

Setoran ini digunakan untuk membangun BTS di lokasi 3T yakni terluar, terdalam dan terpencil. XL Axiata menceritakan kondisi BTS USO dari mulai potensi hingga tantangan pembangunan di wilayah 3T.

Group Head Technology Strategy & Architecture XL Axiata I Gede Darmayusa menceritakan tantangan pembangunan BTS di wilayah 3T.


Saat ini, XL memiliki 64 BTS USO. Lokasi BTS USO tersebut berada di Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Utara, Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat dan Jawa Timur. Gede menjelaskan membangun 64 BTS USO existing tersebut memang menantang.

Pasalnya, lokasi USO yang berada di kawasan 3T masih sulit dijangkau transportasi biasa.

"Benar-benar 3T. Masif offroad. Bahkan 2-3 tahun lalu saat kami membangun 64 BTS pertama ada yang masih harus menggunakan angkutan sungai hingga pakai kerbau. Jawa Timur pun jangan dibayangkan Surabaya," kisahnya di Sumbawa, Senin (26/8).

BTS yang dibangun di lokasi USO memang belum menggunakan teknologi terbaru. Mayoritas BTS USO terbatas pada koneksi 2G. Konfigurasi hingga daya yang tersedia terbatas karena lokasinya yang berada di kawasan 3T. Sambungan satelit atau VSAT yang membuat kapasitas akan terbatas.

"Kalau sudah satelit kan terbatas kapasitasnya. Kami berusaha mungkin 2-3 tahun lagi sesuai perkembangan masyarakat dan sebagainya sudah makin mendekati (kabel fiber) daerah-daerah (BTS) USO," ujarnya.

Tapi, ternyata di balik lokasi 3T tersebut potensi pelanggan masih banyak. Pasalnya, XL tengah melihat potensi BTS USO yang bisa diubah menjadi macrosite jika pendapatan yang dihasilkan cukup besar.

"Sebenarnya kami saat membangun mengharapkan bisa menjadi komplimen terhadap jaringan yang sudah ada. USO itu kan di wilayah terpencil. Mungkin sekarang terpencil, tetapi masa tidak ada yang nanti bisa berkembang menjadi site biasa, bukan USO," tambahnya.

Komitmen USO

Di kawasan Nusa Tenggara Barat (NTB) saat ini XL memiliki 8 BTS USO, yakni 2 BTS di Lombok serta 6 BTS di Sumbawa.  Untuk BTS USO di Sumbawa terdapat di tiga kabupatenya itu Kabupaten Bima, Kabupaten Sumbawa, dan Kabupaten Sumbawa Barat.

Hingga saat ini tercatat lebih dari 3.000 pelanggan baru di wilayah tersebut telah memanfaatkannya.Saat ini di seluruh wilayah Nusa Tenggara Barat, XL Axiata memiliki lebih dari 4.900 BTS termasuk lebih dari 3.000 BTS data (3G/4G).

Operator seluler grup Axiata ini memiliki komitmen untuk membangun 500 titik baru USO pada periode 2019-2020. Khusus 2019, XL akan membangun 250 titik BTS USO. Pada titik yang telah ditentukan oleh pemerintah tersebut, mayoritas berada di wilayah Maluku dan Papua.

"USO itukan memang komitmen kami untuk membangun jaringan, sebagian besar berada di Indonesia Timur seperti Papua," pungkas Gede.


Sumber: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20190828132903-213-425343/bts-uso-dan-kisah-bawa-internet-ke-wilayah-3t
.
Share:

Recent Posts